Kamis, 09 Maret 2017

Menyikapi Hutang Oleh Ippho Santosa



Utang, inilah salah satu masalah besar yang melilit sebagian kita. Bahkan artis juga. Kanye West pernah membuat pengumuman yang shocking melalui akun Twitter-nya, di mana ia mengaku punya utang pribadi sebesar 53 juta dollar AS atau setara dengan Rp 714 miliar. 

Lanjutnya, “Please pray me to overcome. This is from my true heart.” Nggak jelas apakah Kanye West beneran serius atau sekedar bercanda. Sebelumnya, ia sering membuat pernyataan-pernyataan yang kontroversial terkait Bill Cosby, Taylor Swift, dan lain-lain.

Begini. Hal pertama yang harus dilakukan dalam menyikapi utang adalah dengan 'tenang'. Maka inilah singkatan utang menurut saya:
- UTANG: Usahakan Tetap Tenang
- UTANG: Ujung-ujungnya Tetap Uang 

Selanjutnya, saya menyiapkan sejumlah langkah praktis. Insya Allah jadi solusi:

Pertama, minta maaf dan minta ridha kepada si pemberi utang. Semakin dia ridha, semakin lancar rezeki Anda. Kalau dia jengkel, seret rezeki Anda.

Kedua, cicil sebisanya. Ini menunjukkan keseriusan. Si pemberi utang menilai. Malaikat pun menilai. Nah, Anda buktikan bahwa Anda sungguh-sungguh ingin melunasi utang.

Ketiga, pastikan Anda bisa dihubungi oleh si pemberi utang. Ini menunjukkan bahwa Anda tidak kabur. Maaf, banyak yang bersikap sebaliknya, seperti mematikan handphone atau pindah rumah.

Keempat, sedekahkan barang-barang Anda. Siapa yang berani meremehkan kekuatan sedekah? Ini akan memudahkan Anda untuk menyicil dan melunasi utang.

Kelima, kalau Anda muslim, rutinkan subuh berjamaah di masjid. Nggak usah banyak tanya, lakukan saja. Btw, masjid itu mulia. Subuh itu mulia. Berjamaah itu mulia. Insya Allah terkikis tuh utang.

Ke depan, agar sehat finansial dan bebas utang, hitunglah pengeluaran secara ketat juga rinci. Jangan kira-kira saja.

Nah, sebelum menghitung pengeluaran dalam satu tahun, awali dulu dengan menghitung pengeluaran dalam satu bulan. Mulai dari cicilan utang, belanja bulanan, tagihan listrik, air dan pulsa, sampai dengan ongkos transportasi dalam sebulan. 

Nanti, total jumlah pengeluaran ini harus bisa terpenuhi dari gaji atau laba bulanan Anda. Jika tidak, masalah yang sama bisa berulang menimpa Anda. Kapan-kapan kita sambung lagi penjelasannya. Sekian dari saya, Ippho Santosa.

This Is The Newest Post


EmoticonEmoticon