Kamis, 02 Maret 2017

Raja Tanpa Baju

Baju Baru Sang Kaisar adalah dongeng dari Denmark yang ditulis oleh Christian Andersen, diterbitkan pada tahun 1837.

Alur Cerita:

Alkiash, hiduplah hiduplah seorang kaisar yang hanya peduli dengan pakaiannya dan memamerkan pakaiannya itu. Suatu hari, dua orang penipu datang kepadannya dan berkata bahwa mereka bisa membuatkannya pakaian terbaik dari kain yang paling cantik. Kain itu, kata mereka, sangatlah istimewa. Kain itu tak kasatmata bagi orang yang bodoh dan tidak kaya. Karena agak khawatir apakah dia akan bisa melihat kain istimewa tersebut. Tentu saja kain itu sama sekali tidak ada, tapi tak seorangpun mau mengakui bahwa mereka tidak bisa melihatnya. Jadi, mereka memuji-muji kain itu.

Seiring beredarnya kabar mengenai kain itu, segenap warga kota merasa tertarik untuk mencari tahu sebodoh apa tetangga mereka.

Sang kaisar kemudian mengizinkan dirinya didandani oleh para penipu itu dalam setelan barunya yang istimewa, yang terbuat dari kain istimewa tersebut, untuk prosesi mengelilingi kota. Walaupun mengetahui dirinya telanjang, dia tak pernah mengakui hal itu karena takut kalau-kalau dia ternyata tidak cocok dan terlalu bodoh untuk menjadi kaisar karena melihat dirinya tidak mengenakan apa-apa. Dia juga khawatir dikira bodoh oleh warga kota.

Tentu saja segenap warga kota memuji pakaian sang kaisar yang luar biasa, mereka takut megnakui bahwa mereka tidak bisa melihat pakaian itu, sampai seorang bocah berkata, “Tapi dia tidak mengenakan apa-apa!”


Orang tua sang bocah terkesiap dan berusaha menutup mulutnya, tapi bocah itu tidak mau diam. Sambil berputar dan melepaskan tangan orang tuanya dari mulutnya, dia terus berkata, “Kaisar telanjang!” Segera saja beberapa temannya mulai ikut tertawa cekikikan dan ikut berseru-seru, “Kaisar Telanjang!” “Kaisar Tidak Pake Baju!” Beberapa saat kemudian orang dewasa bergabung dengan anak-anak mereka dan mulai berbisik, “Anak-anak benar!” “Laki-laki tua itu tidak mengenakan apa-apa. Dia bodoh dan dia berharap kita sama bodohnya seperti dirinya.”

--

Kira-kira pelajaran apa yang bisa kita ambil dari cerita di atas?


EmoticonEmoticon