Baju Baru Sang Kaisar adalah dongeng dari Denmark yang
ditulis oleh Christian Andersen, diterbitkan pada tahun 1837.
Alur Cerita:
Alkiash, hiduplah hiduplah seorang kaisar yang hanya peduli
dengan pakaiannya dan memamerkan pakaiannya itu. Suatu hari, dua orang penipu
datang kepadannya dan berkata bahwa mereka bisa membuatkannya pakaian terbaik
dari kain yang paling cantik. Kain itu, kata mereka, sangatlah istimewa. Kain
itu tak kasatmata bagi orang yang bodoh dan tidak kaya. Karena agak khawatir
apakah dia akan bisa melihat kain istimewa tersebut. Tentu saja kain itu sama
sekali tidak ada, tapi tak seorangpun mau mengakui bahwa mereka tidak bisa
melihatnya. Jadi, mereka memuji-muji kain itu.
Seiring beredarnya kabar mengenai kain itu, segenap warga
kota merasa tertarik untuk mencari tahu sebodoh apa tetangga mereka.
Sang kaisar kemudian mengizinkan dirinya didandani oleh para
penipu itu dalam setelan barunya yang istimewa, yang terbuat dari kain istimewa
tersebut, untuk prosesi mengelilingi kota. Walaupun mengetahui dirinya
telanjang, dia tak pernah mengakui hal itu karena takut kalau-kalau dia
ternyata tidak cocok dan terlalu bodoh untuk menjadi kaisar karena melihat
dirinya tidak mengenakan apa-apa. Dia juga khawatir dikira bodoh oleh warga
kota.
Tentu saja segenap warga kota memuji pakaian sang kaisar
yang luar biasa, mereka takut megnakui bahwa mereka tidak bisa melihat pakaian
itu, sampai seorang bocah berkata, “Tapi dia tidak mengenakan apa-apa!”
Orang tua sang bocah terkesiap dan berusaha menutup mulutnya,
tapi bocah itu tidak mau diam. Sambil berputar dan melepaskan tangan orang
tuanya dari mulutnya, dia terus berkata, “Kaisar telanjang!” Segera saja
beberapa temannya mulai ikut tertawa cekikikan dan ikut berseru-seru, “Kaisar
Telanjang!” “Kaisar Tidak Pake Baju!” Beberapa saat kemudian orang dewasa
bergabung dengan anak-anak mereka dan mulai berbisik, “Anak-anak benar!” “Laki-laki
tua itu tidak mengenakan apa-apa. Dia bodoh dan dia berharap kita sama bodohnya
seperti dirinya.”
--
Kira-kira pelajaran apa yang bisa kita ambil dari cerita di atas?
EmoticonEmoticon